Seiring dengan berjalannya waktu, permainan yang pernah ngehitz di masa 80-90an, kini tidak bisa kita jumpai lagi. Kini permainan anak anak yg dulu sering kita mainkan waktu kecil, kini telah mulai terlupakan.
Bila kita bertanya dengan anak-anak jaman sekarang, mesti mereka sudah tidak tahu jenis-jenis permainan yang pernah ngehitz di era 90an. Kalo kamu lahir dan hidup di era 80an dan 90an, kalian mesti kangen saat masa2 bermain dengan teman sebaya. Setelah pulang sekolah dan habis makan siang, langsung pergi ngumpul bersama teman-teman. Itu mesti yang kalian lakukan. Bisa dibilang GENERASI BAHAGIA di Indonesia adalah generasi yang lahir di tahun 1970 – 1990. Generasi terakhir yang masih bisa merasakan bermain di halaman rumah yg luas. Generasi yang masih bisa berlari dan bersembunyi penuh canda-tawa, persahabatan dan kesederhanaan. Di masa itu banyak sekali permainan tradisional yang kerap kali dimainkan pada saat istirahat sekolah, setelah pulang sekolah, bahkan setelah habis ngaji di mushola.
Anak kekinian lebih dekat dengan gadget, sehingga mereka tidak merasakan indahnya masa kecil dengan permainan permainan tradisional khas Indonesia. Berikut ini ada 6 permainan jaman dulu yang sudah tak terlihat lagi di “jaman now” yang pernah ngehitz dan booming di era 90an :
1. Main Kelereng Sehabis Pulang Sekolah
Permainan anak-anak jaman dulu yang balik banyak digandrungi generasi 90an adalah bermain kelereng. Benda bulat yg terbuat dari kaca ini umumnya dimainkan oleh anak cowok. Di Jawa khususnya di daerah Solo, menyebut kelereng dengan istilah “neker”. Kalo di daerah kalian menyebut kelereng dengan istilah apa??Ada banyak macam jenis kelereng, ada kelereng bening(biasa), kelereng mini, kelereng besar dan adapula kelereng susu (putih).
2. Engklek, Permainan Tradisional Anak Jaman Dulu Generasi 90an
Permainan tradisional Indonesia mengajarkan tentang cara bersosialisasi. Itulah mengapa permainan tradisional tidak bisa dilakukan sendiri. Jadi harus ada kelompok atau lawan tanding. Salah satu permainan yang mengajarkan hal tersebut adalah main Engklek. Biasanya permainan ini dimainkan oleh 2 sampai 5 anak dan dilakukan di halaman. Lazimnya sich dimainkan anak perempuan, tapi anak cowok juga boleh ikut.
Cara memainkannya cukup simple dan ndak perlu modal gede. Hanya sebuah pecahan gendeng (genting) sebagai gacuknya. Bisa juga pakai pecahan keramik. Pemain yang dapat jatah melompat cukup melewati bidang datar tersebut. Kalian cukup lompat–lompatan dengan satu kaki pada bidang-bidang datar yang sudah digambar diatas tanah. Sebelumnya gacuk harus dilempar ke salah satu petak yang tergambar di tanah, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak – petak yang ada.
3. Meriam Bambu, Call of Duty Ala Anak Indonesia
Meriam bambu merupakan permainan anak jaman dulu yang biasanya banyak dipertontonkan waktu bulan puasa. Dulu waktu bulan puasa, kegiatan anak anak kelahiran 90an setelah pulang sekolah cuman buat makan siang saja, habis itu mereka pergi lagi main sama temen temen sambil cari bambu tuk buat meriam bambu. Kalo sudah sore baru pulang ke rumah buat mandi lalu ngaji, Setelah ngajinya selesai, baru bunyiin Long (sebutan meriam bambu di daerah Klaten). Yach, begitulah serunya masa kecil tanpa gadget.
4. Delikan/Petak Umpet, Mainan Jaman Dulu Generasi 90an
Bicara soal permainan masa kecil, mungkin masa kecil orang yang lahirnya tahun 80an atau 90 an itu mesti lebih berwarna dan bahagia walaupun dengan segala permainan yang sederhana, apalagi kalo kamu tinggal di dikampung. Salah satu permainan yang sederhana dan merakyat di masa kecil adalah Petak Umpet. Beda jauh dengan sama permainan anak anak jaman sekarang yang harus pake duit. Bermain petak umpet tak perlu pakai duit alias gratis.
5.Permainan Tradisional Anak Perempuan Dengan Lompat Tali
Perrmainan tradisional lompat tali merupakan mainan anak perempuan, tp kadang-kadang juga ada anak2 cowok yang ikut nimbrung, malahan ada yg bikin rusuh. Sebelum bermain lompat tali kita harus menyiapkan karet gelang yang dianyam terus menerus menjadi tali karet yang panjang, biasanya karet gelang ini terjual di toko kelontong.